Glugo, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul
Informasi
(0274) 376115
Emergence
(0274) 2872046
Ambeien (Hemoroid) Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
2025-07-08 04:58:08
Ditulis ulang oleh : dr. Francisca Christauriza Ari Pratomo, Sp. B
Ambeien atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai hemoroid adalah kondisi pembengkakan atau peradangan pembuluh darah vena di sekitar anus dan rektum bawah. Kondisi yang sering disebut wasir ini merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, hingga pendarahan. Meskipun seringkali tidak berbahaya, ambeien dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dalam beberapa kasus memerlukan penanganan medis.
Mengenal Jenis-Jenis Ambeien
Secara umum, ambeien terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan lokasinya, yaitu:
Ambeien Internal (Hemoroid Interna): Terjadi ketika pembuluh darah di dalam rektum (bagian akhir usus besar) membengkak. Ambeien jenis ini seringkali tidak terasa nyeri dan tidak terlihat dari luar. Gejala yang paling umum adalah perdarahan berwarna merah terang saat atau setelah buang air besar (BAB), yang terlihat pada tisu toilet atau di dalam kloset.
Ambeien Eksternal (Hemoroid Eksterna): Terjadi di bawah kulit di sekitar lubang anus. Gejalanya lebih mudah dikenali, seperti adanya benjolan yang terasa nyeri atau gatal di sekitar anus, serta pembengkakan. Jika terbentuk gumpalan darah di dalamnya (trombosis), ambeien eksternal bisa menjadi sangat nyeri.
Selain kedua jenis tersebut, ambeien internal juga diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya atau derajat prolaps (tonjolan yang keluar dari anus):
Derajat 1: Benjolan masih berada di dalam liang anus dan tidak keluar.
Derajat 2: Benjolan keluar dari anus saat mengejan, namun dapat masuk kembali dengan sendirinya setelah selesai BAB.
Derajat 3: Benjolan keluar dari anus dan memerlukan bantuan jari untuk memasukkannya kembali.
Derajat 4: Benjolan sudah tidak dapat dimasukkan kembali dan terus berada di luar anus.
Penyebab Umum Terjadinya Ambeien
Ambeien disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada pembuluh darah di area panggul dan anus. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ambeien antara lain:
Mengejan saat Buang Air Besar: Ini adalah penyebab paling umum, seringkali akibat dari sembelit (konstipasi) kronis.
Duduk Terlalu Lama: Terutama di toilet, dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus.
Kurang Asupan Serat: Pola makan rendah serat dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, sehingga memicu sembelit dan kebiasaan mengejan.
Kehamilan: Rahim yang membesar dapat menekan pembuluh darah di panggul, serta perubahan hormonal yang membuat pembuluh darah lebih mudah membengkak.
Obesitas: Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada area panggul.
Mengangkat Benda Berat Secara Rutin: Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan di dalam perut dan memicu pembengkakan vena.
Faktor Usia: Seiring bertambahnya usia, jaringan penyangga di sekitar rektum dan anus dapat melemah.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala ambeien bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang sering muncul adalah:
Perdarahan saat BAB: Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan tidak bercampur dengan feses.
Rasa Gatal atau Iritasi: di sekitar area anus.
Nyeri atau Rasa Tidak Nyaman: Terutama saat duduk atau selama dan setelah BAB.
Benjolan atau Pembengkakan: di sekitar anus yang mungkin sensitif saat disentuh.
Keluarnya Lendir: dari lubang anus.
Rasa Tidak Tuntas: setelah buang air besar.
Penanganan dan Pengobatan Ambeien
Penanganan ambeien bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegahnya kambuh kembali. Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan ambeien.
1. Perawatan di Rumah dan Perubahan Gaya Hidup: Untuk ambeien ringan, perubahan gaya hidup dan perawatan mandiri di rumah seringkali sudah cukup efektif. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Tingkatkan Asupan Serat: Konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk melunakkan tinja dan melancarkan BAB.
Perbanyak Minum Air Putih: Asupan cairan yang cukup membantu mencegah dehidrasi dan menjaga tinja tetap lunak.
Jangan Mengejan: Hindari mengejan berlebihan saat buang air besar.
Jangan Menunda BAB: Segera ke toilet ketika terasa dorongan untuk buang air besar.
Rendam Air Hangat (Sitz Bath): Merendam area anus dengan air hangat selama 10-15 menit beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Jaga Kebersihan Anus: Bersihkan area anus dengan lembut setelah BAB, hindari penggunaan sabun yang mengandung parfum untuk mencegah iritasi.
Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga berat badan ideal.
2. Obat-obatan: Jika perawatan di rumah tidak cukup, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan obat-obatan, seperti:
Krim atau Salep: Obat oles yang mengandung hidrokortison atau lidokain untuk mengurangi nyeri dan gatal.
Obat Pelunak Tinja: Suplemen serat atau laksatif untuk membantu mengatasi sembelit.
Obat Pereda Nyeri: Seperti parasetamol, untuk mengatasi nyeri yang mengganggu.
3. Operasi (Hemoroidektomi): Untuk ambeien derajat lanjut (derajat 3 atau 4) atau yang tidak merespon pengobatan lain, prosedur operasi pengangkatan ambeien mungkin diperlukan.
Pencegahan adalah Kunci Utama
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Langkah-langkah pencegahan ambeien pada dasarnya sama dengan perubahan gaya hidup untuk mengatasinya, yaitu:
Konsumsi Makanan Tinggi Serat: Pastikan asupan serat harian Anda tercukupi.
Minum Cukup Cairan: Utamakan air putih.
Rutin Berolahraga: Jaga tubuh tetap aktif.
Hindari Duduk Terlalu Lama: Jika pekerjaan mengharuskan banyak duduk, luangkan waktu untuk berdiri atau berjalan sejenak secara berkala.
Jaga Berat Badan Ideal.
Latih Kebiasaan Buang Air Besar yang Baik: Jangan terburu-buru dan jangan mengejan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ambeien, terutama jika disertai perdarahan yang banyak atau nyeri hebat, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Ditulis oleh : Diani Ade Widyasari, S. Kep, Ners ( Ka. Bid. Keperawatan RSKB. Ring Road Selatan )
Luka adalah suatu kondisi di mana ada kerusakan pada jaringan tubuh akibat trauma fisik, infeksi, atau kondisi medis lainnya. Luka bisa berupa luka ringan seperti lecet atau goresan, hingga luka berat yang membutuhkan perhatian medis intensif. Perawatan luka yang tepat sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan, mengurangi risiko infeksi, dan meminimalkan bekas luka. Artikel ini akan membahas berbagai aspek perawatan luka, mulai dari jenis-jenis luka hingga langkah-langkah perawatan yang perlu dilakukan.
Jenis-jenis Luka
Sebelum membahas lebih lanjut tentang perawatan luka, penting untuk memahami jenis-jenis luka yang ada, karena perawatan setiap jenis luka bisa berbeda-beda.
Luka Abrasi (Lecet) Luka ini terjadi ketika lapisan luar kulit terkikis akibat gesekan dengan permukaan kasar, seperti terjatuh atau terserempet benda tajam. Luka ini biasanya tidak dalam, tetapi bisa menimbulkan rasa sakit dan memerlukan pembersihan untuk mencegah infeksi.
Luka Sayatan Luka ini terjadi akibat pemotongan atau sayatan, misalnya karena pisau atau alat tajam lainnya. Luka sayatan biasanya lebih bersih dan dapat dijahit untuk mempercepat penyembuhan.
Luka Tusuk Luka tusuk disebabkan oleh benda tajam yang menembus kulit, seperti paku atau pisau. Luka jenis ini bisa lebih dalam dan berisiko tinggi menyebabkan infeksi karena kedalaman luka yang sulit dijangkau.
Luka Tertutup (Contusio) Luka ini terjadi akibat benturan keras pada tubuh, misalnya akibat kecelakaan. Meski tidak ada robekan pada kulit, luka ini bisa menyebabkan memar, perdarahan internal, atau pembengkakan.
Luka Bakar Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, api, atau bahan kimia. Luka ini dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya, mulai dari luka bakar ringan (derajat 1) hingga luka bakar yang lebih parah (derajat 3).
Luka Infeksi Luka infeksi adalah luka yang terkontaminasi oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur, yang menyebabkan infeksi pada bagian tubuh yang terluka. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka dan mulai berkembang biak, mengarah pada peradangan dan gejala lainnya.
Gejala yang biasa terjadi pada luka infeksi antara lain:
1. Pembengkakan di sekitar luka. 2. Rasa nyeri atau sensasi terbakar. 3. Kemerahan pada area luka. 4. Panas atau demam. 5. Luka mengeluarkan nanah atau cairan berwarna kuning kehijauan. 6. Kehilangan fungsi atau gerakan pada area luka, tergantung pada lokasi.
Penyebab infeksi luka umumnya adalah bakteri seperti Staphylococcus aureus, yang bisa masuk ke luka akibat kebersihan yang buruk, luka yang tidak segera dibersihkan atau dirawat, atau kontak dengan benda yang terkontaminasi.
Pengobatan luka infeksi melibatkan beberapa langkah, seperti: · Pembersihan luka untuk menghilangkan kotoran dan mikroorganisme. · Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri jika diperlukan. · Perawatan luka dengan membalutnya secara tepat agar tetap kering dan terlindung. · Dalam beberapa kasus, jika infeksi cukup parah, bisa diperlukan prosedur medis pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi.
Langkah-langkah Perawatan Luka di Rumah Perawatan luka yang tepat sangat bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam merawat luka:
1. Cuci Tangan Terlebih Dahulu
Sebelum merawat luka, pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ini adalah langkah pertama untuk menghindari infeksi yang mungkin timbul akibat kuman yang menempel pada tangan.
2. Hentikan Perdarahan
Jika luka mengeluarkan darah, cobalah untuk menghentikan perdarahan dengan menekan area luka menggunakan kain bersih atau perban. Posisikan bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari jantung untuk membantu memperlambat aliran darah.
3. Bersihkan Luka
Bersihkan luka dengan hati-hati menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun / cairan infus Nacl 0,9% jika ada. Hindari menggunakan alcohol, revanol, povidone iodine (obat merah) yang terlalu keras, karena dapat merusak jaringan sehat dan memperlambat proses penyembuhan. Gunakan kassa steril untuk membersihkan luka dari kotoran atau debris.
4. Oleskan Salep atau Antiseptik
Setelah luka dibersihkan, Anda bisa mengoleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi. Pastikan untuk menggunakan produk yang tepat dan sesuai dengan jenis luka.
5. Tutup Luka dengan Kassa Steril
Untuk luka yang lebih dalam atau luka yang berisiko terkontaminasi, gunakan kassa steril untuk menutupi luka. Kassa steril ini membantu melindungi luka dari infeksi dan menjaga kelembaban agar proses penyembuhan lebih cepat.
6. Ganti Verban secara Rutin
Gantilah verban setiap 3 hari atau lebih sering jika terasa basah atau kotor. Ini akan membantu menjaga kebersihan luka dan mencegah infeksi.
7. Perhatikan Tanda-tanda Infeksi
Amati tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, panas, atau nanah yang keluar dari luka. Jika gejala ini muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
8. Berikan Obat Bila Perlu
Jika perlu, gunakan obat penghilang rasa sakit yang disarankan oleh dokter untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Pastikan untuk memberi luka waktu yang cukup untuk sembuh, dan hindari menekan atau menggaruk luka.
Makanan untuk Mendukung Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka tidak hanya bergantung pada perawatan luar, tetapi juga pada asupan nutrisi yang tepat. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka:
Protein: Protein sangat penting untuk regenerasi jaringan. Makanan yang kaya protein seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan dapat membantu proses penyembuhan.
Vitamin C: Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen dan memperkuat sistem imun. Sumbernya antara lain jeruk, tomat, brokoli, dan strawberry.
Zinc: Mineral ini penting untuk perbaikan jaringan dan penyembuhan luka. Sumbernya termasuk daging sapi, ayam, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Vitamin A: Vitamin A mendukung regenerasi sel dan mempercepat penyembuhan luka. Sumber makanan yang kaya vitamin A termasuk wortel, ubi jalar, dan sayuran hijau.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Walaupun sebagian besar luka dapat dirawat di rumah, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Jika luka:
Mengalami perdarahan yang tidak berhenti setelah ditekan.
Terdapat benda asing yang menancap di dalam luka.
Terjadi pada area wajah, mata, atau sendi besar.
Menunjukkan tanda-tanda infeksi yang parah seperti nanah, demam, atau pembengkakan besar.
Merupakan luka bakar serius atau luka tusuk yang dalam.
Segera periksakan ke Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kesimpulan
Perawatan luka yang baik adalah kunci untuk penyembuhan yang cepat dan mencegah infeksi. Dengan langkah-langkah yang tepat, luka ringan hingga berat dapat sembuh dengan baik. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan luka dan mengikuti petunjuk perawatan yang sesuai dengan jenis luka yang Anda alami. Jika ada keraguan atau gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis di Rumah Saki Khusus Bedah Ring Road Selatan
Operasi Bibir Sumbing Gratis oleh RSKB Ring Road Selatan
2025-02-21 04:34:40
oleh dr. Safira Nur Askarina
Operasi Bibir Sumbing Gratis oleh RSKB Ring Road Selatan Bekerjasama dengan Yayasan Cahaya Senyum Nusantara dan Smile Train
Mengembalikan Senyum Anak-Anak Indonesia Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing, Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Ring Road Selatan bekerjasama dengan Yayasan Cahaya Senyum Nusantara dan Smile Train menyelenggarakan program operasi bibir sumbing gratis. Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan menyeluruh kepada masyarakat yang membutuhkan.
Latar Belakang Bibir sumbing merupakan salah satu kelainan kongenital yang cukup umum terjadi di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi penampilan fisik, tetapi juga masalah psikologis dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kesulitan makan, berbicara, dan infeksi telinga berulang. Di banyak kasus, keluarga yang kurang mampu seringkali tidak memiliki akses terhadap perawatan medis yang memadai untuk mengatasi kondisi ini. Menyadari pentingnya penanganan yang cepat dan tepat, RSKB Ring Road Selatan bersama Yayasan Cahaya Senyum Nusantara dan Smile Train berkomitmen untuk memberikan solusi bagi anak-anak yang terlahir dengan bibir sumbing. Kerjasama ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan finansial yang sering menjadi penghalang bagi keluarga dalam mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Program Operasi Bibir Sumbing Gratis Program operasi bibir sumbing gratis ini dirancang untuk memberikan perawatan medis yang komprehensif mulai dari pemeriksaan awal, operasi, hingga perawatan pasca operasi. Para peserta program akan mendapatkan penanganan dari tim medis RSKB Ring Road Selatan yang terdiri dari dokter bedah, ahli anestesi, dan tim perawat yang berpengalaman.
Proses Pendaftaran dan Seleksi Pendaftaran dibuka sepanjang tahun, dapat dilakukan melalui telepon ke nomor Pendaftaran RSKB Ring Road Selatan (0274) 376115 atau dapat menghubungi kontak 0815-7899-9311. Calon peserta harus melakukan cek laboratorium dan melakukan konsultasi untuk memastikan bahwa mereka memenuhi kriteria untuk menjalani operasi. Tim medis akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan kesiapan peserta menjalani prosedur bedah.
Pelaksanaan Operasi Operasi akan dilaksanakan di RSKB Ring Road Selatan yang dilengkapi dengan peralatan medis dengan standar keselamatan tinggi. Setiap prosedur bedah dilakukan dengan perhatian penuh terhadap keselamatan dan kenyamanan pasien. Selain operasi, peserta juga akan mendapatkan sesi konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetik untuk mendukung proses pemulihan mereka.
Perawatan Pasca Operasi Setelah operasi, pasien akan mendapatkan edukasi mengenai perawatan pasca bedah dan perawatan lanjutan yang mencakup kontrol rutin untuk memastikan hasil yang optimal.
Dampak Positif Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan anak-anak yang menjalani operasi. Dengan senyum yang kembali, anak-anak ini diharapkan dapat lebih percaya diri dan memiliki peluang yang lebih baik dalam pendidikan dan kehidupan sosial mereka. Selain itu, program ini juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanganan bibir sumbing dan bagaimana mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Penutup RSKB Ring Road Selatan, Yayasan Cahaya Senyum Nusantara, dan Smile Train berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak anak-anak di seluruh Indonesia. Melalui kerjasama yang erat dan dedikasi yang tinggi, kita dapat mewujudkan senyum yang lebih cerah dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang terlahir dengan bibir sumbing. Dengan semangat kebersamaan dan pelayanan cepat, tepat, dan profesional, RSKB Ring Road Selatan akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat, sesuai dengan visi untuk melaksanakan pelayanan medis terutama dalam bidang bedah spesialis dan sub spesialis, serta mewujudkan proses pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan .