Ditulis ulang oleh : dr. Francisca Christauriza Ari Pratomo, Sp. BAmbeien atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai hemoroid adalah kondisi pembengkakan atau peradangan pembuluh darah vena di seki...
Ditulis ulang oleh : dr. Francisca Christauriza Ari Pratomo, Sp. B
Ambeien atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai hemoroid adalah kondisi pembengkakan atau peradangan pembuluh darah vena di sekitar anus dan rektum bawah. Kondisi yang sering disebut wasir ini merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, hingga pendarahan. Meskipun seringkali tidak berbahaya, ambeien dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dalam beberapa kasus memerlukan penanganan medis.
Mengenal Jenis-Jenis Ambeien
Secara umum, ambeien terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan lokasinya, yaitu:
- Ambeien Internal (Hemoroid Interna): Terjadi ketika pembuluh darah di dalam rektum (bagian akhir usus besar) membengkak. Ambeien jenis ini seringkali tidak terasa nyeri dan tidak terlihat dari luar. Gejala yang paling umum adalah perdarahan berwarna merah terang saat atau setelah buang air besar (BAB), yang terlihat pada tisu toilet atau di dalam kloset.
- Ambeien Eksternal (Hemoroid Eksterna): Terjadi di bawah kulit di sekitar lubang anus. Gejalanya lebih mudah dikenali, seperti adanya benjolan yang terasa nyeri atau gatal di sekitar anus, serta pembengkakan. Jika terbentuk gumpalan darah di dalamnya (trombosis), ambeien eksternal bisa menjadi sangat nyeri.
Selain kedua jenis tersebut, ambeien internal juga diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya atau derajat prolaps (tonjolan yang keluar dari anus):
- Derajat 1: Benjolan masih berada di dalam liang anus dan tidak keluar.
- Derajat 2: Benjolan keluar dari anus saat mengejan, namun dapat masuk kembali dengan sendirinya setelah selesai BAB.
- Derajat 3: Benjolan keluar dari anus dan memerlukan bantuan jari untuk memasukkannya kembali.
- Derajat 4: Benjolan sudah tidak dapat dimasukkan kembali dan terus berada di luar anus.
Penyebab Umum Terjadinya Ambeien
Ambeien disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada pembuluh darah di area panggul dan anus. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ambeien antara lain:
- Mengejan saat Buang Air Besar: Ini adalah penyebab paling umum, seringkali akibat dari sembelit (konstipasi) kronis.
- Duduk Terlalu Lama: Terutama di toilet, dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di anus.
- Kurang Asupan Serat: Pola makan rendah serat dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, sehingga memicu sembelit dan kebiasaan mengejan.
- Kehamilan: Rahim yang membesar dapat menekan pembuluh darah di panggul, serta perubahan hormonal yang membuat pembuluh darah lebih mudah membengkak.
- Obesitas: Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada area panggul.
- Mengangkat Benda Berat Secara Rutin: Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan di dalam perut dan memicu pembengkakan vena.
- Faktor Usia: Seiring bertambahnya usia, jaringan penyangga di sekitar rektum dan anus dapat melemah.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala ambeien bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang sering muncul adalah:
- Perdarahan saat BAB: Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang dan tidak bercampur dengan feses.
- Rasa Gatal atau Iritasi: di sekitar area anus.
- Nyeri atau Rasa Tidak Nyaman: Terutama saat duduk atau selama dan setelah BAB.
- Benjolan atau Pembengkakan: di sekitar anus yang mungkin sensitif saat disentuh.
- Keluarnya Lendir: dari lubang anus.
- Rasa Tidak Tuntas: setelah buang air besar.
Penanganan dan Pengobatan Ambeien
Penanganan ambeien bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegahnya kambuh kembali. Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan ambeien.
1. Perawatan di Rumah dan Perubahan Gaya Hidup: Untuk ambeien ringan, perubahan gaya hidup dan perawatan mandiri di rumah seringkali sudah cukup efektif. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Tingkatkan Asupan Serat: Konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk melunakkan tinja dan melancarkan BAB.
- Perbanyak Minum Air Putih: Asupan cairan yang cukup membantu mencegah dehidrasi dan menjaga tinja tetap lunak.
- Jangan Mengejan: Hindari mengejan berlebihan saat buang air besar.
- Jangan Menunda BAB: Segera ke toilet ketika terasa dorongan untuk buang air besar.
- Rendam Air Hangat (Sitz Bath): Merendam area anus dengan air hangat selama 10-15 menit beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
- Jaga Kebersihan Anus: Bersihkan area anus dengan lembut setelah BAB, hindari penggunaan sabun yang mengandung parfum untuk mencegah iritasi.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga berat badan ideal.
2. Obat-obatan: Jika perawatan di rumah tidak cukup, dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan obat-obatan, seperti:
- Krim atau Salep: Obat oles yang mengandung hidrokortison atau lidokain untuk mengurangi nyeri dan gatal.
- Obat Pelunak Tinja: Suplemen serat atau laksatif untuk membantu mengatasi sembelit.
- Obat Pereda Nyeri: Seperti parasetamol, untuk mengatasi nyeri yang mengganggu.
3. Operasi (Hemoroidektomi): Untuk ambeien derajat lanjut (derajat 3 atau 4) atau yang tidak merespon pengobatan lain, prosedur operasi pengangkatan ambeien mungkin diperlukan.
Pencegahan adalah Kunci Utama
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Langkah-langkah pencegahan ambeien pada dasarnya sama dengan perubahan gaya hidup untuk mengatasinya, yaitu:
- Konsumsi Makanan Tinggi Serat: Pastikan asupan serat harian Anda tercukupi.
- Minum Cukup Cairan: Utamakan air putih.
- Rutin Berolahraga: Jaga tubuh tetap aktif.
- Hindari Duduk Terlalu Lama: Jika pekerjaan mengharuskan banyak duduk, luangkan waktu untuk berdiri atau berjalan sejenak secara berkala.
- Jaga Berat Badan Ideal.
- Latih Kebiasaan Buang Air Besar yang Baik: Jangan terburu-buru dan jangan mengejan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ambeien, terutama jika disertai perdarahan yang banyak atau nyeri hebat, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.